- Kementerian Thailand mengumumkan keputusannya untuk mengambil tindakan terhadap Facebook terkait masalah keamanannya.
- Facebook dilaporkan menerima biaya iklan dari penipu yang menyesatkan lebih dari 200.000 orang untuk berinvestasi di bisnis palsu.
- Menteri Chaiwut Thanakmanusorn menyatakan Facebook perlu segera mengambil tindakan jika ingin melanjutkan layanannya di Thailand.
Pemerintah Thailand dilaporkan telah mengambil inisiatif untuk meminta pengadilan untuk menutup platform media sosial Facebook milik Mark Zuckerberg di negara tersebut, sehubungan dengan dugaan keterlibatan platform tersebut dalam iklan penipuan investasi palsu. Dalam pertemuan yang dilakukan pada 21 Agustus, Chaiwut Thanakmanusorn, Menteri Ekonomi dan Masyarakat Digital (MDES), dan anggota terkemuka kementerian lainnya, telah membahas masalah keamanan yang ditimbulkan oleh platform tersebut karena diduga telah menyesatkan lebih dari 200.000 orang melalui penipuan kripto palsu.
Berdasarkan laporan tersebut, Facebook ikut bertanggung jawab dalam memanipulasi masyarakat untuk berinvestasi di bisnis palsu dan lembaga pemerintah. Platform tersebut konon menerima biaya iklan dari para penipu yang mengeksploitasi komunitas melalui penipuan perdagangan kripto yang menjanjikan pengembalian harian hingga 30 persen. Para pengeksploitasi juga menggunakan gambar dan foto tokoh popular untuk menarik perhatian masyarakat. Menunjukkan bahwa total kerugian mencapai 10 milyar Baht Thailand, Menteri Chaiwut menambahkan,
Pihak berwenang Thailand telah berkali-kali mengangkat masalah ini ke Facebook, memintanya untuk menyaring iklan palsu di platform-nya. Namun, hal ini gagal membantu kami dalam mengatasi penipuan.
Mengingat mendesaknya masalah ini, kementerian sedang menyelidiki bukti-bukti dari iklan penipuan tersebut. Menurut laporan tersebut, iklan yang dipermasalahkan diperkirakan ada lebih dari 5.300.
Dalam konferensi pers tersebut, kementerian menyoroti keputusan mereka untuk melanjutkan rencana meminta bantuan pengadilan untuk menutup Facebook dalam tujuh hari, jika platform tersebut tidak berniat menyelesaikan masalah tersebut. Menteri Chaiwut menyatakan, “Jika Facebook ingin terus melakukan bisnis di Thailand, ia harus lebih bertanggung jawab dalam hal ini.”
Disclaimer: The information presented in this article is for informational and educational purposes only. The article does not constitute financial advice or advice of any kind. Coin Edition is not responsible for any losses incurred as a result of the utilization of content, products, or services mentioned. Readers are advised to exercise caution before taking any action related to the company.