Zoniqx Bekerja Sama dengan Ripple untuk Peningkatan Manajemen Aset Digital

Last Updated:
Kelexo (KLXO) presale on route to Stage 1 sell out as Ripple (XRP) & Chainlink (LINK) investors still buying in
  • Zoniqx dan Ripple berkolaborasi untuk merevolusi tokenisasi aset, mengintegrasikan XRPL dengan layanan Zoniqx.
  • CEO Prasanth Kalangi dan SVP Markus Infanger mengungkapkan optimisme mereka, yang bertujuan untuk menyederhanakan tokenisasi aset di dunia nyata.
  • Rintangan hukum membayangi Ripple meskipun kemitraannya sukses, dengan gugatan class action yang menuduh pelanggaran penjualan XRP.

Zoniqx, yang sebelumnya dikenal sebagai Tassets, telah bermitra dengan Ripple, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi blockchain dan kripto. Upaya kemitraan ini berupaya menggunakan kemampuan XRP Ledger (XRPL) Ripple untuk menjadikan tokenisasi lebih efisien, mudah diakses dan likuid dalam pasar aset digital. Selain itu, pada tanggal 27 Februari 2024, David Schwartz, CTO Ripple, dijadwalkan untuk memberikan informasi terkini tentang kemajuan XRPLedger dalam interoperabilitas dan integrasi EVM.

Kemitraan ini menggabungkan infrastruktur XRPL dengan layanan Zoniqx, termasuk solusi Tokenization Platform as a Service (TPaaS) dan Tokenization Life Cycle Management (TALM), yang bertujuan untuk menyederhanakan tokenisasi aset dunia nyata. Upaya ini dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas aset digital, sehingga mengurangi hambatan tradisional dan berkontribusi terhadap pasar yang lebih inklusif.

Prasanth Kalangi, CEO dan Pendiri Zoniqx menyatakan antusiasmenya terhadap kemitraan ini, menunjukkan kemampuannya untuk menciptakan tolok ukur baru dalam pengelolaan aset digital. Markus Infanger, SVP RippleX, berbagi perspektif serupa, dengan menekankan pentingnya integrasi dalam memajukan Internet of Value.

Setelah kemitraan tersebut, komentar di X menunjukkan kegembiraan dan ekspektasi yang tinggi terhadap kolaborasi tersebut. Misalnya, BuyTheCryptoDip berkomentar bahwa “2024 adalah tahun TOKENISASI,” menyoroti dampak yang diantisipasi dari aliansi ini. Selain itu, wawasan dari WrathofKahneman di X menjelaskan ambisi Zoniqx dan rencana ekspansinya di pasar Silicon Valley, MENA dan Asia.

Namun, menurut laporan Coinedition baru-baru ini, Ripple terus menghadapi tantangan hukum meskipun kemitraannya menjanjikan. Gugatan class action di Distrik Utara California menuduh Ripple Labs Inc., CEO-nya Brad Garlinghouse, dan anak perusahaan XRP II, LLC, menjual XRP tanpa registrasi yang diperlukan, yang diduga melanggar undang-undang sekuritas federal dan California. Gugatan ini merupakan rintangan yang signifikan, dengan fokus pada transaksi yang dilakukan antara tanggal 3 Juli 2017 hingga 30 Juni 2023, dan mengupayakan restitusi bagi pihak-pihak yang terkena dampak.

Disclaimer: The information presented in this article is for informational and educational purposes only. The article does not constitute financial advice or advice of any kind. Coin Edition is not responsible for any losses incurred as a result of the utilization of content, products, or services mentioned. Readers are advised to exercise caution before taking any action related to the company.