Channel Telegram PEPE Diretas, Scammer Mempromosikan Token Penipuan

Last Updated:
PEPE Telegram Channel Hacked, Scammer Promotes Fraudulent Tokens
  • Seseorang yang tidak berwenang telah menyusupi channel Telegram lama milik PEPE.
  • Individu ini menggunakan channel tersebut untuk mempromosikan aktivitas penipuan.
  • PEPE menghimbau anggotanya untuk mengikuti komunikasi resmi dari akun Twitter saja.

Dalam pengumuman terbaru, komunitas kripto PEPE melaporkan adanya pelanggaran keamanan yang melibatkan channel Telegram lama mereka. Menurut pembaruan tersebut, channel Telegram tersebut, yang sebelumnya berada di bawah kendali mereka, telah disusupi, dengan akun “lordkeklol” yang jatuh ke tangan orang yang tidak berwenang.

Admin memecoin Pepe turun ke X untuk berbagi perkembangannya.

Menurut pembaruan, entitas tidak sah ini diduga menggunakan akun yang diretas untuk mempromosikan aktivitas penipuan. Ini termasuk mempromosikan penipuan dan peluncuran kripto lainnya untuk komunitas Pepe.

Menyikapi situasi tersebut, PEPE mengeluarkan pernyataan tegas yang menegaskan bahwa individu tersebut tidak memiliki afiliasi apapun dengan komunitas PEPE, baik anggota saat ini maupun anggota lama.

Untuk mengatasi masalah ini dan melindungi komunitas, PEPE telah meminta anggotanya untuk mengambil tindakan dengan melaporkan grup Telegram PEPE yang disusupi sebagai “akun palsu.” Admin Pepe yakin upaya kolektif ini akan membuat channel penipuan tersebut dihapus oleh Telegram.

Selain itu, admin Pepe menyebutkan bahwa komunitas akan membuat akun baru dengan langkah keamanan yang ditingkatkan. Lebih lanjut admin Pepe menegaskan bahwa seluruh komunikasi resmi dari tim proyek akan dilakukan secara eksklusif melalui akun Twitternya.

Sementara itu, admin meminta perhatian pada akun Twitter palsu lainnya yang meniru akun ‘lordkeklol’ yang telah disusupi. Tim Pepe mencatat bahwa akun Twitter saat ini @lordkeklol tidak terkait dengan PEPE dan harus dilaporkan sebagai spam atau peniruan identitas.

Khususnya, pemberitahuan dari tim Pepe ini muncul setelah mantan anggota internal mencuri 16 triliun token PEPE, setara dengan sekitar US$15 juta pada saat itu. Dana yang dicuri kemudian dikirim ke beberapa bursa terpusat.

Disclaimer: The information presented in this article is for informational and educational purposes only. The article does not constitute financial advice or advice of any kind. Coin Edition is not responsible for any losses incurred as a result of the utilization of content, products, or services mentioned. Readers are advised to exercise caution before taking any action related to the company.