CTO Ripple Memicu Perdebatan tentang Peran Pemerintah dalam Moderasi Konten di X

Last Updated:
CTO Ripple Memicu Perdebatan tentang Peran Pemerintah dalam Moderasi Konten di X
  • Ripple CTO memicu perdebatan tentang peran pemerintah dalam regulasi konten media sosial.
  • Seorang penggemar XRP berpendapat bahwa Twitter tidak boleh menyensor pengguna.
  • X menerapkan langkah-langkah keamanan yang ditingkatkan untuk melindungi pengguna dari konten berbahaya.

Chief Technology Officer Ripple, David Schwartz, baru-baru ini memulai diskusi di X (sebelumnya Twitter) mengenai peran pemerintah dan perusahaan media sosial dalam regulasi konten.

Schwartz menunjukkan bahwa ketika seseorang menganjurkan pembatasan tertentu pada platform media sosial seperti X, mereka mungkin secara tidak sengaja menganjurkan intervensi pemerintah dan potensi hukuman jika platform tersebut dianggap bertindak tidak pantas. Ia mengatakan:

“Setiap kali Anda mendengar seseorang mengatakan ‘X tidak boleh dibiarkan terhadap Y,’ pahamilah bahwa yang mereka maksud sebenarnya adalah bahwa pemerintah harus memiliki dan menggunakan kekuasaan untuk menghukum X…”

Tweet Schwartz menimbulkan berbagai reaksi dari komunitas kripto di platform X. Seorang penggemar XRP menyatakan keprihatinannya tentang praktik sensor X. Komentator itu berpendapat bahwa platform tersebut tidak boleh menyensor pengguna. Bagaimanapun, Elon Musk, pemilik Twitter, adalah pendukung setia dari kebebasan berpendapat.

Sebagai tanggapan, CTO Ripple itu mengajukan pertanyaan, mengangkat masalah intervensi pemerintah dalam moderasi konten media sosial. Secara khusus, Schwartz bertanya kepada pemberi komentar apakah ia menyiratkan bahwa pemerintah harus memiliki wewenang untuk menghukum Twitter jika dianggap platform tersebut menyensor penggunanya.

Selain itu, Schwartz merenungkan apakah situasi seperti ini memerlukan pertimbangan Musk terhadap perspektif pemerintah ketika memutuskan konten apa yang sesuai untuk produk medianya.

Khususnya, pertukaran ini menyoroti perdebatan yang sedang berlangsung mengenai batasan komunikasi di platform media sosial. Argumen ini kemungkinan besar berasal dari kebijakan baru Twitter untuk meningkatkan keamanan pengguna dan melindungi dari ancaman online.

Dalam tweet baru-baru ini, X menjelaskan bahwa mereka akan mengeluarkan peringatan ketika pengguna mencoba mengakses tautan tertentu, dan dalam beberapa kasus, mereka mungkin langsung melarang untuk berbagi URL tertentu.

“Kami mengambil tindakan ini untuk melindungi komunitas kami dari tautan ke malware, upaya phishing, situs spam, atau konten yang, jika diposting langsung di platform kami, akan melanggar aturan kami,” bunyi pernyataan tersebut.

Disclaimer: The information presented in this article is for informational and educational purposes only. The article does not constitute financial advice or advice of any kind. Coin Edition is not responsible for any losses incurred as a result of the utilization of content, products, or services mentioned. Readers are advised to exercise caution before taking any action related to the company.