Hong Kong Membentuk Gugus Tugas untuk Memantau Bursa Kripto Setelah JPEX

Last Updated:
Hong Kong Official Calls For Crypto Regulation Amid JPEX Fiasco
  • Kepolisian Hong Kong dan Komisi Sekuritas dan Berjangka telah membentuk gugus tugas yang berfokus pada kripto.
  • Gugus tugas ini akan memantau aktivitas bursa kripto yang mencurigakan di wilayah tersebut.
  • Pihak berwenang mengatakan bahwa kolaborasi ini akan membantu memerangi bursa kripto yang “bermasalah” dan melindungi investor.

Pihak berwenang di Hong Kong telah membentuk gugus tugas yang berfokus pada kripto untuk memantau aktivitas bursa kripto di negara tersebut, menurut pernyataan resmi. Kolaborasi bersama antara lembaga-lembaga pemerintah terjadi setelah skandal JPEX.

Secara khusus, gugus tugas ini merupakan kolaborasi antara Komisi Sekuritas dan Berjangka (SFC) Hong Kong dan kepolisian. Grup tersebut akan bekerja untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan di bursa kripto.

Menurut SFC, kelompok itu terbentuk setelah regulator bertemu dengan Kepolisian Hong Kong (HKPF). Sebelum pertemuan tersebut, polisi telah menangkap orang-orang terkait insiden JPEX.

Pihak berwenang menuduh bursa kripto yang berbasis di Dubai itu beroperasi di Hong Kong tanpa lisensi dan menipu investor sebesar HK$1,6 milyar (US$204 juta). Sejauh ini, Bloomberg melaporkan bahwa lebih dari 20 orang telah ditangkap sebagai bagian dari penyelidikan.

Gugus tugas tersebut terdiri dari pejabat dari divisi penegakan dan perantara SFC. Para pejabat dari biro kejahatan komersial, keamanan siber, kejahatan teknologi dan intelijen keuangan serta investigasi HKPF melengkapi tim ini.

Eve Chung, Asisten Komisaris polisi, menyatakan bahwa gugus tugas itu berupaya melindungi masyarakat biasa Hong Kong dengan lebih baik. Chung berkata, “Penerapan platform baru antara polisi dan SFC sangat penting untuk mempercepat intelijen penting bursa dan kolaborasi bersama dalam menanggapi tantangan yang timbul dari [Virtual Asset Trading Platforms] VATP .”

Direktur Eksekutif Penegakan SFC, Christopher Wilson, mengatakan bahwa kerja sama antar lembaga diperlukan untuk memerangi “VATP yang bermasalah.” Ia melanjutkan, kerja sama tersebut akan membantu melindungi kepentingan investor.

Menurut Bloomberg, reaksi cepat dari pihak berwenang terhadap skandal JPEX adalah untuk melindungi upaya wilayah ini untuk menjadi rumah global bagi industri aset digital. Namun, impian tersebut akhir-akhir ini terancam, terutama oleh spekulasi berkurangnya otonomi dari Tiongkok.

Disclaimer: The information presented in this article is for informational and educational purposes only. The article does not constitute financial advice or advice of any kind. Coin Edition is not responsible for any losses incurred as a result of the utilization of content, products, or services mentioned. Readers are advised to exercise caution before taking any action related to the company.