Polisi Taiwan Mengungkap Penipuan Kripto Besar yang Melibatkan 320 Juta USDT

Last Updated:
Polisi Taiwan Mengungkap Penipuan Kripto Besar yang Melibatkan 320 Juta USDT
  • Tim Investigasi Elektronik Biro Kriminal Taiwan menangkap empat tersangka penipuan pencucian uang senilai 320 juta USDT.
  • Tersangka diduga sering bepergian ke negara-negara Asia Tenggara lainnya untuk berkomunikasi dengan kelompok penipuan lokal.
  • Polisi menyampaikan bahwa tersangka utama menggunakan kripto untuk mencuci uang ilegal, membuat akun palsu dan menggunakan jenis aset digital terpisah untuk menutupi jejaknya.

Tim Investigasi Elektronik Biro Kriminal Taiwan mengungkap salah satu kasus pencucian uang kripto terbesar, yang melibatkan 320 juta USDT. Para tersangka sering bepergian ke negara lain untuk berkomunikasi dengan organisasi penipuan dan pencucian uang setempat.

Para tersangka telah ditangkap sekarang. Namun, penyelidikan dimulai tahun lalu ketika tim Investigasi Elektronik mengungkap penipuan online palsu yang terkait dengan Taishin Securities, sebuah perusahaan jasa keuangan.

Menurut laporan media lokal, polisi menangkap Qiu, tersangka dalang penipuan itu, dan tiga orang lainnya yang terlibat dalam kasus tersebut. Investigasi mengungkapkan bahwa Qiu telah menangani 320 juta USDT sejak Februari 2022, yang setara dengan lebih dari 10,4 milyar yuan.

Polisi menyampaikan bahwa para tersangka diidentifikasi sebagai kaki tangan dalam kegiatan penipuan dan pencucian uang. Selain itu, Qiu sering bepergian ke Hong Kong, Malaysia, Filipina dan negara-negara Asia Tenggara lainnya dan diduga memiliki kontak dengan kelompok penipuan.

Lebih lanjut, Qiu diduga menggunakan kripto untuk mencuci uang dari skema tersebut. Selain itu, Qiu membuat akun palsu dan menggunakan jenis aset digital terpisah untuk menutupi jejaknya saat bepergian. Dalam berita terkait, pada 27 Oktober, Taiwan mengusulkan rancangan undang-undang kripto untuk pembacaan pertamanya. Dokumen tersebut bertujuan untuk mengatur aset kripto dengan sukses. Namun, Yung-Chang Chiang, salah satu anggota parlemen yang ikut merancang undang-undang tersebut, menyampaikan bahwa langkah-langkah ini kurang memiliki penegakan hukum, sehingga akan menghambat kemampuan regulator untuk menjatuhkan hukuman.

Disclaimer: The information presented in this article is for informational and educational purposes only. The article does not constitute financial advice or advice of any kind. Coin Edition is not responsible for any losses incurred as a result of the utilization of content, products, or services mentioned. Readers are advised to exercise caution before taking any action related to the company.